BPS Pasangkayu Hadir dalam Rapat TPID, Sinergi bersama Pemda untuk Pengendalian Inflasi

Pada Kamis (18/9) Pemerintah Daerah Kabupaten Pasangkayu menggelar rapat koordinasi guna membahas strategi pengendalian inflasi daerah.

Dalam pertemuan tersebut, data analisis dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dinamika Indeks Perkembangan Harga (IPH) sepanjang tahun 2025 sangat dipengaruhi oleh volatilitas harga komoditas pangan utama.

Berdasarkan paparan BPS, tren IPH Pasangkayu menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Komoditas seperti Beras, Cabai Rawit, dan Bawang Merah diidentifikasi sebagai penyebab utama lonjakan inflasi yang terjadi pada pertengahan tahun. Di sisi lain, penurunan harga pada kelompok komoditas yang sama juga menjadi pemicu deflasi tajam yang tercatat pada bulan Agustus.

"Dinamika harga di Kabupaten Pasangkayu pada tahun 2025 sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas pangan utama, terutama Beras, Cabai Rawit, dan Bawang Merah. Komoditas-komoditas ini menjadi penyebab utama inflasi tinggi pada pertengahan tahun, sekaligus menjadi pemicu deflasi tajam pada bulan Agustus. Stabilitas harga pada kelompok komoditas ini menjadi kunci untuk mengendalikan IPH di Pasangkayu,” ungkap Suriadi selaku perwakilan BPS Pasangkayu pada Rapat TPID.

Melalui rapat ini koordinasi yang lebih erat antara BPS dan Pemda dilakukan untuk merumuskan langkah-langkah pengendalian inflasi yang lebih tepat sasaran. bisa detailkan lagi narasi ini